Coding the Future

Kenapa Cina Disebut Dalam Hadist Nabi

kenapa Cina Disebut Dalam Hadist Nabi
kenapa Cina Disebut Dalam Hadist Nabi

Kenapa Cina Disebut Dalam Hadist Nabi Hadits carilah ilmu meskipun di negeri cina di atas tadi diriwayatkan oleh rawi rawi antara lain, ibn adiy (w. 356 h) dalam kitabnya ai kamil fi dhu’afa rijal, abu nu’aim (w. 430 h) dalam kitabnya akhbar ashbihan, al khatib al baghdadi (w. 463 h) dalam kitabnya tarikh baghdad dan al rihlah fi thalab al hadits, ibn abd al barr (w. 463 h. "tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina .kalimat penggalan hadits nabi tersebut menuai tanda tanya kenapa cina? cina yang dalam bahasa arab diebut dengan shiin, merupakan negeri yang disebut oleh rosullulah dalam sebuah hadistnya, luar biasa suatu negeri disebut oleh rosul dalam runtutan kalimat hadis yang bermakna dan berkaitan dengan ilmu.

apakah Ungkapan Tuntutlah Ilmu Walau Ke Negeri cina Sebuah hadits
apakah Ungkapan Tuntutlah Ilmu Walau Ke Negeri cina Sebuah hadits

Apakah Ungkapan Tuntutlah Ilmu Walau Ke Negeri Cina Sebuah Hadits Imam ibnu hibban mengatakan, namanya tharif bin sulaiman: munkarul hadits jiddan (haditsnya sangat munkar), dia meriwayatkan hadits dari anas: tuntutlah ilmu walau ke negeri cina. (imam ibnu hibban, al majruhin, 1 382. tahqiq: muhammad ibrahim zaid). imam ibnu abdil bar dalam jami bayan al ‘ilmi wa fadhlihi, juga menyebut tharif bin sulaiman. Hadits “tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina” di atas tadi diriwayatkan oleh rawi rawi antara lain, ibn adiy (w. 356 h) dalam kitabnya ai kamil fi dhu’afa rijal, abu nu’aim (w. 430 h) dalam kitabnya akhbar ashbihan, al khatib al baghdadi (w. 463 h) dalam kitabnya tarikh baghdad dan al rihlah fi thalab al hadits, ibn abd al barr (w. 463. Hadis carilah ilmu meskipun di negeri cina di atas tadi diriwayatkan oleh rawi rawi antara lain, ibn adiy (w. 356 h) dalam kitabnya ai kamil fi dhu’afa rijal, abu nu’aim (w. 430 h) dalam kitabnya akhbar ashbihan, al khatib al baghdadi (w. 463 h) dalam kitabnya tarikh baghdad dan al rihlah fi thalab al hadits, ibn abd al barr (w. 463 h. Dikutip dari abdul bakir, s.ag dalam buku 150 hadits dha'if yang sering dijadikan dalil, hadits ini disebut sebagai hadits dhaif jiddan atau lemah sekali. al baihaqi dalam syu'ab al iman mengatakan bahwa hadits tersebut populer matannya namun bersanad lemah. "telah diriwayatkan dari beberapa jalan namun seluruhnya dhaif," demikian jelasnya.

Comments are closed.